Bahasa kasarnya jurang kesyirikan terlalu ketara karena beberapa ilmu yang belum saya ketahui, atau ajaran bertolak belakang dengan hati nurani saya.
Pada awal nya saya berusaha menjauhkan orang² yang saya sayang agar tidak terjerumus ke majelis seperti itu, dan menawarkan majelis² lain yang terkategori aman.
Tapi takdir berkata lain. Tanpa di sadari apa yang saya perjuangkan, apa yang saya hindar²kan terjadi bahkan lebih parah semua kecemasan, dan ke khawatiran saya terjadi.
Sekarang saya bertanya kepada diri sendiri mengenai apa yang terjadi di dalam kehidupan saya.
Semoga apa kekhawatiran saya ini tidak berkelanjutan.
Dan jikapun terjadi saya hanya bisa terima, karena saya sadar bukan nabi, bukan wali, bukan ulama,
Saya hanya manusia yang belajar tobat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar